Proses Rekayasa Kebutuhan
- Inception : mengajukan serangkaian pertanyaan kepada pemakai untuk memahami masalah dan solusi yang diinginkan, dalam proses ini terjadi komunikasi antara pelanggan dan pengembang.
- Elisitasi : persyaratan dari semua stakeholder mengenai masalah lingkup, masalah pemahaman, masalah volatilitas , pelanggan tidak yakin tentang apa yang dibutuhkan, mengalami kesulitan berkomunikasi dengan insinyur perangkat lunak, memiliki pemahaman yang buruk tentang domain masalah.
- Elaborasi : membuat model analisis yang mengidentifikasi data, fungsi, fitur, kendala dan persyaratan pemakai.
- Negosiasi : menyepakati sistem penyampaian yang realistis untuk pengembang dan pemakai menghilangkan, menggabungkan dan / atau memodifikasi persyaratan untuk membuat proyek yang realistis.
- Spesifikasi : bisa salah satu (atau lebih) dari hal-hal berikut: sebuah dokumen tertulis, satu set model, sebuah model matematis formal,sebuah kumpulan skenario pengguna (penggunaan-kasus). sebuah prototipe.
- Validasi : mekanisme review yang terlihat untuk: kesalahan dalam
konten atau interpretasi,
daerah di mana
klarifikasi mungkin diperlukan,
informasi
hilang, inkonsistensi
(masalah utama ketika produk atau
tidak realistis (tercapai) persyaratan.
Studi KelayakanStudi Kelayakan adalah proses memutuskan apakah sistem yang akan dibuat sudah mencakup seluruh aspek permasalahan, dapat dikembangkan dengan teknologi terkini dan dana yang tersedia, dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah digunakan. Ada 4 bidang utama yang menjadi konsentrasi dari studi kelayakan (feasibility study), yaitu :- Economic Feasibility : Evaluasi biaya dan manfaat dalam pengembangan sistem.- Tehcnical feasibility : Studi tentang fungsi, performance, dan hambatan yang berpengaruh terhadap kemampuan mendapatkan sistem yang baik.- Legal Feasibility : Penentuan berbagai pelanggaran, kewajiban yang dapat terjadi dari pengembangan sistem.- Alternative : Evaluasi sebagai alternatif untuk mengembangkan sistemImplementasi Studi KelayakanBerbasikan pada penilaian informasi (apa yg dibutuhkan), pengumpulan informasi dan penulisan laporan. Pertanyaan ke personal di organisasi:- Apa yang akan terjadi apabila sistem tidak diimplementasikan?- Masalah proses apa yang ada ?- Apa yang dapat dibantu oleh sistem ?- Masalah apa yang akan muncul pada proses Integrasi ?- Adakah teknologi baru yang dibutuhkan? Skill yang dibutuhkan ?- Fasilitas apa yang harus didukung oleh sistem ?Proses Analisis KebutuhanTerdiri dari lima langkah pokok:- Identifikasi masalah : analis mengidentifikasikan semua elemen dasar permasalahan, menginformasikan input dan output yang diharapkan.
- Evaluasi dan sintesis : analis harus dapat mendefinisikan semua fungsi software; memahami perilaku software; menetapkan karakteristik interface sistem; dan membuat pembatasan perancangan. Semua proses ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi masalah, sehingga solusi yang menyeluruh dapat disintesa.
- Pemodelan : analis membuat model sistem sebagai usaha untuk lebih memahami data dan control flow, fungsi proses, perilaku sistem, dan isi informasi. Model yang dibuat analis ini menjadi pondasi dalam merancang software.
- Spesifikasi : proses puncak dari keseluruhan proses analisis. Fungsi dan performansi yang akan dialokasikan pada software disaring lagi dengan membuat deskripsi informasi lengkap, penjelasan fungsi dan perilaku detail sistem, kriteria validasi yang cocok, dan data yang berhubungan dengan requirement.
- Review : Review terhadap spesifikasi kebutuhan software dilakukan oleh pengembang dan pelanggan. Pada proses ini, pengembang meyakinkan pelanggan, apakah semua system requirement sudah tercakup.
Validasi KebutuhanBertujuan untuk
- Meyakinkan bahwa kebutuhan yang sudah didefinisikan sesuai dengan yang diinginkan pengguna.
- Menghindari kesalahan pendefinisian kebutuhan karena akan menyebabkan penambahan biaya yang besar, karena memeperbaiki definisi kebutuhan setelah software dikirin akan menyebabkan peningkatan biaya hingga 100 kali.
Pengujian Pendefinisian kebutuhan
- Validasi : apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan.
- Konsistensi : adakah konflik dengan kebutuhan lainnya.
- Lengkap : apakah sudah termasuk semua fungsi yang dibutuhkan.
- Realisasi : Dapatkan kebutuhan diimplementasikan ke dana dan teknologi yang tersedia.
- Dapat verifikasi : Dapatkah spesifikasi kebutuhan di cek.
Teknik Validasi KebutuhanTeknik-teknik validasi kebutuhan mencakup:- Pengujian black box (disebut juga functional testing): pengujian kelas-kelas ekuivalen dan partisi input, analisis nilai batasan, perkiraan error.
- Pengujian white box (disebut juga structure based testing): analisis aliran kontrol, analisis aliran data, diagram konsekuensi sebab.
- Teknik lain (sekarang menjadi masalah penelitian): pembenihan error, pemodelan performa, prototyping/animasi, simulasi proses, dan teknik untuk jenis sistem tertentu (GUI’s, COTS, real-time systems, dll).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar